![]() |
Ilustrasi |
Liburan adalah waktu yang paling banyak ditunggu setiap orang walaupun
untuk liburan banyak hal yang bisa dilakukan dari mulai yang sederhana
sampai liburan yang memakan biaya tinggi. Tetapi hal itu bukan masalah
sepanjang kita memfokuskan pada aspek positif liburan terutama untuk
kesehatan. Peneliti telah menunjukkan liburan ternyata sangat dianjurkan
oleh para dokter karena memiliki pengaruh terhadap peningkatan
kesehatan.
Menikmati liburan bersama keluarga memiliki manfaat bagi perkembangan
anak. Banyak orang, setiap habis berlibur bersama keluarga, oleh-oleh
yang paling banyak dibawa adalah cerita dan foto-foto kenangan di tempat
tujuan liburan. Kegembiraan yang dialami bersama-sama, membuat hubungan
antar anggota keluarga menjadi lebih dekat dan semakin kuat satu sama
lain. Walaupun mungkin saja anak-anak tidak selalu mampu mengingat
setiap liburan yang mereka alami, namun, secara keseluruhan liburan
mampu membentuk diri setiap anggota keluarga, baik secara individu
maupun sebagai bagian dari keluarga besar.
Seperti halnya memasuki bulan lebaran, banyak orang merayakannya dengan
pulang ke kampung halaman untuk berjumpa dengan orangtua, saudara
sehingga saat tiba hari lebaran, semua saudara bisa saling memaafkan
serta menjaga kerukunan di kemudian hari.
Mungkin secara tidak anda sadari, liburan juga memiliki manfaat yang
sehat secara fisik dan mental, juga dapat mempererat hubungan keluarga
terutama anak seperti berikut:
1. Belajar mengenal aktivitas baru
Anak bisa melihat sekaligus belajar mengenal beberapa aktivitas baru yang hanya ada di tempat -tempat yang tidak biasa seperti petani yang sedang membajak sawah, pemain surfing yang sedang berselancar di pantai, nelayan yang sedang memancing ikan di laut dan sebagainya. Manfaatkan momen itu untuk menambah kosakata anak.
2. Melatih rasa percaya diri
Pengalaman naik pesawat, berenang di pantai, merasakan dinginnya air terjun, dan sebagainya, membuat keyakinan dirinya bertarnbah. Sebaiknya Anda tidak banyak melarang, biarkan anak memuaskan rasa ingin tahunya. Misalnya, ia penasaran melihat air laut yang sangat banyak. Biarkan ia mendekat dan merasakan dinginnya air laut dan kuatnya deburan ombak. Tentu saja pengawasan orangtua sangat dibutuhkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Mengenal nama daerah yang dikunjungi
Di usia balita anak juga sudah bisa diajarkan mengenal nama-nama tempat atau daerah yang dikunjungi. Misalnya, diajak berlibur ke Bali. Tempat wisata yang disinggahi apa saja? Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pura Uluwatu, Ubud, dan sebagainya. Supaya mudah, ingatkan anak dengan ciri khas atau kenangan yang dilakukan di tempat itu. Umpamanya di Pantai Kuta, waktu bermain Iayang-layang dan di Pura Uluwatu melihat monyet.
4. Menambah pengalaman
Selama perjalanan banyak pengalaman baru yang didapat anak. Ia melihat banyak hal untuk pertama kalinya, seperti laut, gunung, candi, kapal, pesawat, tari-tarian, pakaian adat, makanan, dan sebagainya.
5. Mempererat hubungan keluarga
Bepergian jauh atau berlibur selama beberapa hari bersama keluarga dalam suasana gembira akan mempererat hubungan keluarga . Anak akan merasakan kasih sayang dari ayah dan ibu sekaligus belajar mengekspresikan rasa sayangnya.
Bagaimanapun cara berlibur yang Anda dan keluarga lakukan yang terpenting adalah Anda dan keluarga harus bisa memetik pelajaran dan menikmati pengalamannya. (AAM)
(Dikutip dari berbagai sumber)
Anak bisa melihat sekaligus belajar mengenal beberapa aktivitas baru yang hanya ada di tempat -tempat yang tidak biasa seperti petani yang sedang membajak sawah, pemain surfing yang sedang berselancar di pantai, nelayan yang sedang memancing ikan di laut dan sebagainya. Manfaatkan momen itu untuk menambah kosakata anak.
2. Melatih rasa percaya diri
Pengalaman naik pesawat, berenang di pantai, merasakan dinginnya air terjun, dan sebagainya, membuat keyakinan dirinya bertarnbah. Sebaiknya Anda tidak banyak melarang, biarkan anak memuaskan rasa ingin tahunya. Misalnya, ia penasaran melihat air laut yang sangat banyak. Biarkan ia mendekat dan merasakan dinginnya air laut dan kuatnya deburan ombak. Tentu saja pengawasan orangtua sangat dibutuhkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Mengenal nama daerah yang dikunjungi
Di usia balita anak juga sudah bisa diajarkan mengenal nama-nama tempat atau daerah yang dikunjungi. Misalnya, diajak berlibur ke Bali. Tempat wisata yang disinggahi apa saja? Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pura Uluwatu, Ubud, dan sebagainya. Supaya mudah, ingatkan anak dengan ciri khas atau kenangan yang dilakukan di tempat itu. Umpamanya di Pantai Kuta, waktu bermain Iayang-layang dan di Pura Uluwatu melihat monyet.
4. Menambah pengalaman
Selama perjalanan banyak pengalaman baru yang didapat anak. Ia melihat banyak hal untuk pertama kalinya, seperti laut, gunung, candi, kapal, pesawat, tari-tarian, pakaian adat, makanan, dan sebagainya.
5. Mempererat hubungan keluarga
Bepergian jauh atau berlibur selama beberapa hari bersama keluarga dalam suasana gembira akan mempererat hubungan keluarga . Anak akan merasakan kasih sayang dari ayah dan ibu sekaligus belajar mengekspresikan rasa sayangnya.
Bagaimanapun cara berlibur yang Anda dan keluarga lakukan yang terpenting adalah Anda dan keluarga harus bisa memetik pelajaran dan menikmati pengalamannya. (AAM)
(Dikutip dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar