Minggu, 19 April 2015

Nasehat Bagi Penuntut Ilmu

Inilah nasehat Imam Syafi'i rahimahullah kepada para penuntut ilmu. Inilah nasehat yang dulu dipegangi dengan kuat dan mengantarkan banyak orang meraih manfaat menuntut ilmu. Mari sejenak kita perhatikan:

أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَاٍ  بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَان

"Saudaraku, ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan rinciannya: (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) bersungguh-sungguh, (4) dirham (kesediaan keluarkan uang), (5) bersahabat dengan ustadz, (6) memerlukan waktu yang lama.”

Inilah sikap mental yang seharusnya kita tanamkan kepada anak didik kita. Siap berpayah-payah, semangat bertekun-tekun belajar. 

Sesungguhnya yang dimaksud dirham bukanlah banyaknya harta, tetapi terutama kesediaan/kerelaan hati mengeluarkan uang untuk meraih ilmu. Berpijak pada nasehat yang ditanamkan di awal belajar, lapar itu lebih disukai santri asalkan dapat membeli buku. Sikap ini saya pegang saat kuliah. Bukan untuk nyentrik jika kuliah pakai kresek (kantong plastik belanja). Tapi karena buku lebih utama.

Teringat kawan-kawan masa kecil yang cemerlang. Mereka justru akrab dengan rasa lapar. Tetapi mereka amat bersemangat. Lapar kerap jadi pilihan karena mendahulukan ilmu dan mereka justru menjadi cemerlang justru karena itu. Perhatian hanya tertuju pada belajar. Tidak disibukkan oleh urusan makanan. Maka sulit saya memahami penjelasan "sebagian ahli": tidak sarapan sulitkan belajar

Bersahabat dengan Ustadz bukan karena mengharap nilai yang bagus, tapi untuk meraup ilmu yang barakah dan berlimpah. Dulu kesempatan memijat ustadz merupakan kesempatan penuh manfaat. Memijat merupakan kesempatan mendengar limpahan nasehat ustadz. Ini bukanlah soal joyful learning. Justru ini soal kesediaan berpayah-payah demi meraih ilmu yang lebih utama. Ada semangat di sana.

Bersahabat dengan ustadz bahkan tak hanya terkait kesempatan meraup kesempatan lebih banyak untuk memperoleh curahan ilmu darinya. Lebih dari itu adalah ikatan jiwa antara murid dan guru. Teringat, ketika guru sakit, sedih sekali perasaan ini & bersegera mendo'akan. Ikatan semacam ini menjadikan kehadiran guru senantiasa dinanti dan tutur katanya didengarkan sepenuh hati. Inilah bekal amat berharga.

Ketika murid benar-benar memiliki keterikatan hati dengan guru, cara mengajar yang monoton pun tetap membangkitkan antusiasme. Sebaliknya, ketika guru semata hanya mengandalkan metode mengajar, cara yang atraktif pun tak jarang hanya memikat sesaat di kelas. Murid betah mendengarnya karena menarik dan lucu, tapi tak menumbuhkan antusiasme untuk belajar lebih serius di luar kelas. Apalagi jika salah memahami istilah belajar tuntas sehingga seakan tak perlu lagi belajar setiba di rumah, bahkan hingga tertidur pulas di malam hari. Padahal antusiasnya anak belajar sepulang sekolah merupakan salah satu tanda belajar otentik. Jika kita sangat meminati sesuatu, sakit pun tak menghalangi untuk menekuninya.

Maka membekali murid dengan menumbuhkan sikap percaya kepada guru, hormat serta ikatan emosi dengan guru amat mendesak dilakukan. Dalam hal ini, kita dapat membincang dari kacamata efektivitas pembelajaran. Tapi saya lebih suka melihat dari segi kebarakahan belajar. Masalah "barakah" memang terasa makin asing dalam pembicaraan tentang pendidikan, hatta itu sekolah Islam. Padahal ini sangat penting.

Prinsip lain yang dinasehatkan oleh Imam Syafi'i rahimahullah bagi penuntut ilmu adalah طُوْلُ زَمَان(memerlukan waktu lama). Seorang santri (murid) harus menyiapkan diri menghabiskan waktu yang panjang untuk mencapai pemahaman yang mendalam terhadap ilmu.

Jauhi sikap instant dan tergesa-gesa (isti'jal) ingin menguasai ilmu dengan segera. Penghambat tafaqquh(upaya memahami secara sangat mendalam) adalah sikap tergesa-gesa. Pengetahuan dapat diperoleh dengan cepat, tetapi pemahaman yang matang dan mendalam hanya dapat diraih dengan kesabaran dan kesungguhan. Grabbing informations dapat dicapai dengan speed reading. Tetapi untuk pemahaman mendalam, yang diperlukan adalah deep reading.

Kesediaan mencurahkan perhatian dan menempuh proses yang lama merupakan kunci untuk meraih keutamaan-keutamaan ilmu yang sangat tinggi. Banyak hal yang dapat dipelajari dalam waktu singkat. Tapi untuk menghasilkan penguasaan yang matang kerap memerlukan waktu panjang. Meski demikian, sekedar siap menjalani masa yang panjang tidak banyak bermakna apabila tidak disertai ketekunan. Ada kesabaran, ada ketekunan.

Sebagian ilmu menuntut ketekunan untuk masa yang panjang. Keduanya diperlukan. Ini memerlukan daya tahan yang tinggi. Ada orang yang cerdas sehingga mudah memahami. Tapi ada sebagian ilmu yang menuntut ketekunan, masa yang panjang dan sekaligus kecerdasan. Dalam bidang sains pun sabar, tekun dan cerdas diperlukan secara bersamaan. Semisal untuk bidang yang memerlukan observasi longitudinal.

Jika ada guru yang bertanya, apa bekal penting bagi seorang murid, maka nasehat Imam Syafi'i rahimahullah ini yang seharusnya ditanamkan kuat-kuat. Ditanamkan kuat-kuat hingga membekas. Bukan sekedar menjadi pengetahuan sekilas. Semoga ini dapat membentuk sikap belajar yang kuat dan mantap. 

Jika adab tertanam kuat dan sikap belajar mengakar dalam diri murid, maka guru yang monoton pun akan didengar sepenuh perhatian. Lebih-lebih guru yang bagus kemampuannya mengajar. Tetapi sekedar pintar mengajar, tak bermakna jika murid lemah adabnya buruk sikapnya.

Sekian. Meski masih tertatih mengais hikmah, semoga ada yang dapat kita amalkan. Mohon koreksi.

Download Aplikasi Android SIT Ash Shiddiiqi

Di tengah kemajuan teknologi tentunya membuat setiap manusia ingin mendapatkan informasi lebih mudah dn cepat.

Dalam hal ini sekolah kami SIT Ash Shiddiiqi menyediakan aplikasi android yang memudahkan walimurid dan calon walimurid untuk mendapatkan info seputar sekolah.

Untuk itu silakan downlad Aplikasi Android SIT Ash Shiddiiqi, DI SINI .

Semoga Bermanfaat...

Menjadi Suami ala Rasulullah

Rasulullah adalah teladan dalam segala aspek kehidupan,,baik sbg kepala negara maupun kepala rumah tangga, baik sebagai komandan perang maupun sebagai Suami yang penuh dengan romantisme. Allahumma solli'ala muhammad.

#Kalau ada pakaian yang robek, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya.

#Beliau juga memeras susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.

#Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyinsing lengan bajunya untuk membantu isterinya memasak di dapur.

Sayidatina ‘Aisyah menceritakan “Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga.

Jika mendengar azan, beliau bersegera  berangkat ke masjid, dan bila telah selesai beliau segera pula kembali .
Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang berarti ‘Wahai yang kemerah-merahan’)
‘Aisyah menjawab dengan agak serba salah, “Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.”

Rasulullah lantas berkata, “Jika begitu aku puasa saja hari ini.” tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya.
Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami memukul isterinya. Rasulullah menegur, “Mengapa engkau memukul isterimu?” Lantas dijawab dengan agak gementar, “Isteriku sangat keras kepala. Sudah diberi nasehat dia tetap bandel, jadi aku pukul dia.”

“Aku tidak bertanya alasanmu,” sahut Nabi s.a.w. “Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu bagi anak-anakmu?”
Pernah baginda bersabda,

“Sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya.”

Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda dalam menjadi kepala keluarga tidak menampakkan kedudukannya sebagai pemimpin umat.

Pada suatu ketika baginda menjadi imam sholat.  para sahabat mlihat pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggeretak seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain.

Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai bersembahyang,

“Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah baginda menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?”
“Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar.”
“Ya Rasulullah… mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergeser di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit…” desak Umar penuh cemas.

Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat mengganjal perut guna menahan rasa lapar.

Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergerak tubuh baginda.

“Ya Rasulullah! Adakah bila engkau menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?”

Lalu baginda menjawab dengan lembut,

“Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan kalian korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?”

“Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.”

Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.

Baginda hanya diam dan bersabar ketika kain rida’nya ditarik dengan kasar oleh seorang Arab Baduwi hingga berbekas merah di lehernya.

Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencing si Baduwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.

Mengenang pribadi yang amat halus ini, timbul persoalan dalam diri kita… adakah lagi bayangan pribadi baginda Rasulullah s.a.w. hari ini?

Apakah rahasia yang menjadikan jiwa dan akhlak baginda begitu indah? Apakah yang menjadi rahasia kehalusan akhlaknya hingga sangat memikat dan menjadikan mereka begitu tinggi kecintaan padanya.

Apakah kunci kehebatan peribadi baginda yang bukan saja sangat bahagia kehidupannya walaupun di dalam kesusahan dan penderitaan, bahkan mampu pula membahagiakan orang lain tatkala di dalam derita. Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt
dan rasa kehambaan yang sudah menyatu dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ketuanan.
Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam kesendirian.
Ketika pintu Syurga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hingga pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiklnya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi.

Ketika ditanya oleh Sayidatina ‘Aisyah,

“Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin masuk Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?”

Jawab baginda dengan tersenyum, “Ya ‘Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.”....

Semoga kita semakin mencintai rosululah dan meneladani akhlaknya....

#jika bermanfaat...yuk sebarkan ke sahabat terbaikmu

Sabtu, 18 April 2015

Inilah 4 Cara Efektif dalam Menggapai Cita Cita dan Impian Anda

Memiliki masa depan yang cerah pasti menjadi tujuan hidup semua orang. Sukses dalam pendidikan, karier, dan memiliki keluarga yang bahagia merupakan definisi sebagian besar orang tentang masa depan yang cerah. Tapi, Anda pasti setuju bahwa menggapai masa depan yang didamba-dambakan, tidak semudah menjetikkan jari. Banyak rintangan yang harus dilewati! Faktor terbesarnya adalah kegagalan. Kegagalan adalah hal yang niscaya bagi manusia. Ketika berani bermimpi maka Anda juga harus siap gagal alias kecewa.

Kegagalan merupakan hal yang lazim dalam kehidupan manusia. Bagaimanapun, gagal adalah bagian dari proses meraih mimpi. Ketika sukses nanti, ada saat dimana Anda bisa bercerita tentang kegagalanmu sambil tertawa. Yang penting adalah setia pada prinsip perjuanganmu sendiri. Nah, inilah 4 prinsip yang harus Anda pegang selama perjuanganmu meraih mimpi. 


1.  Jangan Takut Gagal 

Ketika punya mimpi besar dan ternyata gagal, tentu bukan hal mudah untuk bisa menerimanya. Tapi, kesedihan dan kekecewaan tidak boleh begitu saja menghambat langkah Anda selanjutnya. Jangan takut orang lain akan menertawakan kegagalan Anda. Toh, tidak ada yang mutlak di dunia ini. Bukankah gagal itu masih sedikit lebih keren daripada tidak mencoba sama sekali atau bertahan di zona nyamanmu? Jangan sampai sebuah kegagalan membuat Anda stres. Pikirkan apa yang bisa Anda pelajari dari kegagalan yang terpaksa Anda terima.

Pikirkan seseorang yang sudah berhasil mencapai kesuksesan mereka. Apakah kamu ingat bahwa mereka pernah gagal juga? Ketika Anda sukses, orang akan sibuk melihat kesuksesan Anda. Mereka mungkin lupa atau bahkan nggak tau kalau Anda juga pernah gagal.

2. Banyak Jalan Untuk Meraih Mimpi

Bukan cuma satu, tapi ada banyak jalan untuk meraih mimpi Anda. Jika Anda tidak bisa sukses dengan cara A, silakan coba cara B, C, D, dan seterusnya. Ini adalah salah satu alasan kenapa Anda tidak boleh menolak setiap peluang atau kesempatan yang datang menghampiri Anda. Jangan sampai rasa percaya yang berlebihan membuat Anda "fanatik" pada satu pilihan dan mengabaikan kemungkinan yang lain. Apapun itu, raihlah setiap kesempatan yang datang menghampiri Anda dan nikmati perjalanan Anda menuju sukses. 

3. Kenali Mimpi Anda
Luangkan waktu untuk merenungkan kembali tentang mimpi Anda. Apakah mimpi Anda itu memang benar-benar mimpi Anda , dan bukan mimpi orang lain? Apakah Anda sedang mengejar bintangmu sendiri dan bukan bintang orang lain? Lalu, kira-kira apa yang akan dirasakan ketika berhasil meraih mimpi Anda nanti?

Mungkin Anda akan benci untuk mengakuinya, tapi bisa jadi Anda memang tidak sedang mengejar mimpi Anda sendiri. Apakah Anda benar-benar ingin masuk perguruan tinggi terbaik di Indonesia atau semata-mata hanya ingin membuat orang tua bangga? Mungkin sebenarnya Anda hanya ingin membuktikan pada teman-teman sekolah bahwa Anda bisa?

Yakinkan kalau apa yang Anda perjuangkan sekarang adalah mimpi Anda sendiri. Murni tanpa emosi ataupun dendam. Jangan sampai terjun ke sebuah lomba lari tanpa tahu ke arah mana harus berlari dan hadiah apa yang bisa Anda dapatkan di akhir pertandingan.

4. Terus Berjuang

Jika Anda ingin meraih sesuatu, jangan pernah berhenti sebelum berhasil. Untuk bisa berhasil Anda harus mengerahkan semua kemampuan. Nah, khusus buat Anda yang sudah yakin sama mimpi sendiri, berjuanglah untuk meraihnya. Pastikan Anda melakukan yang terbaik sehingga kegagalan tidak akan membuat Anda menyesal atau merasa bersalah. Pilihan ada di tangan Anda sendiri. Meskipun ada kekuatan yang tidak bisa Anda lawan di luar sana, Anda tetap punya andil untuk menentukan apakah berhasil atau gagal.

Itulah beberapa bekal yang bisa membantu Anda untuk mengejar dan meraih impian. Silakan terus berjalan menuju mimpimu, sambil menikmati proses menuju sukses (BM/KSK)

Memiliki masa depan yang cerah pasti menjadi tujuan hidup semua orang. Sukses dalam pendidikan, karier, dan memiliki keluarga yang bahagia merupakan definisi sebagian besar orang tentang masa depan yang cerah. Tapi, Anda pasti setuju bahwa menggapai masa depan yang didamba-dambakan, tidak semudah menjetikkan jari. Banyak rintangan yang harus dilewati! Faktor terbesarnya adalah kegagalan. Kegagalan adalah hal yang niscaya bagi manusia. Ketika berani bermimpi maka Anda juga harus siap gagal alias kecewa. - See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/inilah-4-cara-efektif-dalam-menggapai-cita-cita-dan-impian-anda.html#sthash.yEI1SKMF.dpuf
Inilah 4 Cara Efektif dalam Menggapai Cita Cita dan Impian Anda - See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/inilah-4-cara-efektif-dalam-menggapai-cita-cita-dan-impian-anda.html#sthash.yEI1SKMF.dpuf
Inilah 4 Cara Efektif dalam Menggapai Cita Cita dan Impian Anda - See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/inilah-4-cara-efektif-dalam-menggapai-cita-cita-dan-impian-anda.html#sthash.yEI1SKMF.dpuf
Inilah 4 Cara Efektif dalam Menggapai Cita Cita dan Impian Anda - See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/inilah-4-cara-efektif-dalam-menggapai-cita-cita-dan-impian-anda.html#sthash.yEI1SKMF.dpuf
Inilah 4 Cara Efektif dalam Menggapai Cita Cita dan Impian Anda - See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/inilah-4-cara-efektif-dalam-menggapai-cita-cita-dan-impian-anda.html#sthash.yEI1SKMF.dpuf