Rabu, 25 September 2013

Cara Meningkatkan Semangat Belajar


Belajar adalah hal yang menyenangkan, tetapi bisa juga menjadi hal yang membosankan. Dikarenakan semangat belajar kita terkadang redup dan terkadang terang.

Jadi semangat belajar ini harus terus kita pupuk agar menjadi jiwa yang rajin dan terus mempunyai animo untuk berhasil. Perlu kita ingat satu kata bijak yang berbunyi "Orang yang sukses adalah orang yang mampu mempertahankan semangatnya dikala orang lain hilang semangatnya".

Kita harus mampu mempertahankan semangat belajar ketika orang lain hilang semangatnya. Dan susah sebenarnya, apalagi kalau keinginan dalam hati kita masih goyang alis tidak punya prinsip yang kuat. Maka, disini kita akan lihat bagaimana cara meningkatkan semangat belajar agar anak-anak kita bisa menjadi anak-anak yang berhasil dengan membanggakan.

Motivasi atau cara menigkatkan semangat belajar ini dibagi dalam dua kelompok. Ada motivasi internal ada juga motivasi eksternal.


1. Motivasi internal
Motivasi ini berasal dari dalam diri individu masing-masing yang tumbuh karena ingin mengembangkan kehidupan yang lebih baik kedepannya nanti. Motivasi internal sulit ditumbuhkan daripada motivasi eksternal. Namun, motivasi internal ini akan menimbulkan suatu kepercayaan dalam diri setiap individu, sehingga mereka akan bersikap positif bahwa mereka optimis bisa membangun masa depan dengan gemilang. Sehingga belajar menjadi mudah bagi mereka.

2. Motivasi eksternal
Motivasi ini berasal dari dorongan luar atau rangsangan/stimulasi yang mempengaruhi diri individu. Motivasi eksternal ini bisa dipicu oleh beberapa faktor yaitu:

1. Ketakutan atau hukuman
2. Penghargaan/pujian/reward
3. Memahami pentingnya belajar itu sendiri

Cara untuk meningkatkan motivasi diri agar semangat belajar adalah: 
  • Bergaul dengan orang yang rajin belajar. Bergaul dengan orang yang rajin belajar mempunyai dampak yang positif. Kita bisa menganalogikannya orang yang bergaul dengan pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan pandai besi maka kita akan kecipratan bau bakaran besi. Sebaliknya jika kita bergaul dengan penjual minyak wangi maka akan kecipratan harum minyak wangi.
  • Bergaul dengan orang yang senang belajar. Bergaul dengan orang yang senang belajar, kita juga akan tertular untuk senang belajar. Ini dikarenakan stimulus-stimulus yang dibawa oleh orang yang senang belajar mempengaruhi psikologis orang yang tertular.
  • Bergaul dengan orang yang berprestasi. Sama halnya bergaul dengan orang yang senang belajar dan orang yang rajin belajar, kita akan turut menyenangi dan bersemangat untuk belajar. Orang yang berprestasi akan menjadi sebuah pandangan atau tantangan bagi kita agar kita optimis bisa melebihi prestasi orang tersebut. Pasti akan muncul dalam pikiran kita "Dia bisa berprestasi, aku juga pasti bisa"
  • Membuat sebuah reward atau hukuman. Dengan adanya reward atau hukuman akan memicu motivasi kita agar tidak gagal atau lalai dalam belajar. Ini mungkin sedikit memaksa dan bersifat sementara tetapi ini juga bisa membangkitkan motivasi kita untuk belajar.
  • Menonton film motivasi atau membaca novel motivasi. Membaca novel atau menonton film yang membuat kita termotivasi akan merangsang kerja pikir otak kita. Misal, membaca novel Laskar Pelangi atau menonton film 3 Idiot.
  • Menanamkan kemauan atau niat yang tinggi untuk belajar. Jika di awal kita sudah mempunyai kemauan dan niatan yang tinggi maka kita akan menjalankan segala hal yang membuat kita senang belajar.
  • Menempelkan kata kata motivasi di dinding kamar. Memang ini agak sepele sih tapi jika kata kata motivasi yang tertempel itu kita lihat terus dan menjadikan kata kata itu sebuah motivasi untuk tiap harinya.


Nah, itulah beberapa cara untuk meningkatkan semangat dalam belajar. Semoga membantu!

(Dikutip dari berbagai sumber)

Selasa, 10 September 2013

Anak Kecanduan Game? Atasi dengan Cara Ini

Teknologi semakin maju membuat maraknya game yang mudah diakses oleh siapapun baik orang dewasa, bahkan anak-anak sekalipun. Dengan semakin mudahnya akses internet bagi kita semua, sebagian orang tua mungkin dipusingkan dengan permasalahan anak yang mulai kecanduan terhadap game. Banyak orangtua mengeluh dan sudah tidak berkutik jika anaknya sudah nyandu yang satu ini. Disatu sisi orangtua juga ada enaknya, pada saat anak mereka main game mereka memilki waktu untuk diri sendiri dan seakan bisa bebas dari tugas dan rutinitas terhadap konsekuensi mengurus tugas anak. Tetapi tahukah bahwa ternyata ada banyak alam yang berbahaya di alam game dan itu nikmat bagi anak.

Baiklah kita pahami apa yang terjadi di alam dunia game, di alam ini anda yang bukan siapa-siapa bisa menjadi siapa-siapa. Maksudnya jika anda di dunia nyata anda adalah orang yang biasa, anak yang sekolahnya bermasalah dan kehidupan di dunia nyata bermasalah, bisa berubah total jika anda memainkan peran di alam Game. Misal anak anda yang sekolahnya bermasalah dengan nilai dan sikapnya, bisa saja di alam gamenya dia adalah seorang jagoan yang banyak menolong orang dan kuat serta dihargai. Dan ini bertolak belakang dengan dunia nyatanya bukan? Bahkan di dalam alam game atau dunia gamenya dia adalah seorang raja yang dihormati dan memiliki banyak sekali kekayaan dan semua perintah dan keinginannya dapat dituruti.


Anak merasa bukan siapa-siapa di dunia nyata, tetapi dia adalah raja atau orang yang berkuasa di alam gamenya. Dan ini nikmat baginya karena penghargaan dan penerimaan benar-benar dirasakan di alam game tersebut. Sedangkan di dunia nyatanya, dia tidak dihargai dan berbagai label tentang anak yang negatif sudah menumpuk pada dirinya. Mereka mendapatkan penghargaan dan diterima, di elu-elukan merasa dibutuhkan, diinginkan dan itu semua berbeda dengan dunia yang nyata dalam kehidupannya. Paham bukan? Kenapa anak dan remaja bisa kecanduan game?

Sebagai orangtua atau pemerhati tumbuh kembang anak ada baiknya kita memahami hal ini dan memberikan perlakuan yang berbeda kepada anak, terima dia apa adanya dan bantulah agar berprestasi dan buat dia menjadi anak yang luar biasa hebat dalam bidang yang dia sukai. Jika kita tidak mengambil tanggung jawab kita, maka sudah ada yang bisa mengambil alih dan kita tahu itulah game dan berbagai media sejenis yang siap menjadi guru dan pengaruh dalam kehidupannya.

Coba perhatikan, didalam permainan game sekarang ini sudah sangat memperhatikan banyak sisi psiokologis manusia, jelaslah karena pasar mereka adalah manusia. Tetapi yang ingin kita bagikan disini adalah mereka jauh lebih bisa mengerti manusia dari pada manusia sendiri kepada sesama manusia. Contoh, jarang sekali atau bahkan tidak pernah ditemukan di dalam dunia game ada kecaman dan makian saat seorang anak gagal memainkannya, yang ada adalah kata coba lagi, ingin melanjutkan, dan sejenisnya, bandingkan dalam keseharian seorang anak atau kita orang dewasa, salah baru sekali atau dua kali sudah di cap tidak bisa dan tidak becus. Dan label atau cap tersebut melekat di benak kita dan anak kita yang artinya selamanya, padahal yang kita butuhkan hanyalah latihan dan pembiasaan, karena kita belum tahu dan mengerti. Di game tidak ada aturan seperti itu, mereka jauh lebih mengerti dan sabar daripada kita sesama manusia.

Nah, sudah tahu permasalahannya, lalu bagaimana mengatasinya?

Ada 5 tips yang bisa dipraktekkan dalam keseharian anak anda: 
1.Sediakan waktu dan kebersamaan dengan anak lebih banyak, menemani anak di rumah. Jika Anda sangat sibuk, aturlah sedemikian rupa. Anggap saja anak anda sedang sakit dan perlu ditemani.
2.Mengembangkan cara berkomunikasi yang lebih enak dan nyambung dengan anak.
3.Berusaha memahami kebutuhan anak, termasuk bahasa anak. Menyelami game-game yang dimainkan supaya bisa menjadi pintu masuk anda bicara dengan anak.
4.Rencanakan waktu untuk makan bersama dan rekreasi bersama. Saat ngobrol dengan remaja yang enak adalah saat situasi mereka juga enak, saat makan dan santai.
5.Jangan bicara apalagi dengan marah-marah kepada anak saat mereka sedang main game. Hal itu justru membuat mereka bertambah terluka. Berusaha bicara dengan menatap anak dengan kasih sayang.

Segala upaya yang kita lakukan adalah dalam rangka mengantisipasi dampak negatif game. Jadi,rebut kembali fungsi utama anda, dan cintai anak dengan sepenuh hati kita.

(Dikutip dari berbagai sumber)

Kamis, 05 September 2013

Cara Efektif Membangun Jiwa Anak

Hal apa saja yang bisa mempengaruhi jiwa anak? Seberapa besar peran orang tua dalam membangun jiwa anak? Tak diragukan lagi bahwa anak memerlukan pendidikan yang baik. Pendidikan ini akan mempengaruhi anak baik itu tingkat kecerdasannya dan jiwanya. Dalam membangun kecerdasan anak maka diperlukan stimulasi yang cukup. Banyak aneka macam stimulasi yang bisa kita berikan kepada buah hati.Termasuk upaya-upaya untuk meningkatkan kecerdasan anak dengan media permainan.

Budaya Antri, Karakter Siswa SDIT As-Shidiiqi
Akan tetapi dalam membangun jiwa anak diperlukan peran orang tua.Membangun jiwa anak tidak hanya cukup dengan mengandalkan pihak luar saja, misalnya pihak sekolah. Pihak sekolah juga memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan para guru. Jiwa anak juga harus dibangun dan diberi rangsangan sejak usia dini. Dalam membina jiwa anak diperlukan kesabaran dan ketelatenan. Karena jiwa anak tidak bisa hanya dirubah dalam waktu yang sekejap seperti membalik telapak tangan, tapi ia butuh proses dan butuh waktu. Apalagi kalau jiwa anak sudah dipengaruhi hal-hal negatif, maka perlu perhatian yang khusus terutama dari orang tuanya. Mendidik jiwa anak sejak kecil akan lebih mudah bila dibandingkan memperbaiki jiwa anak setelah usia dewasa.

Cara tepat membangun jiwa anak yang wajib dilakukan oleh para orang tua:

1. Berikan motivasi kepada anak
Jiwa anak juga memerlukan motivasi agar senantiasa hidup dan bersemangat. Motivasi ini bisa kita berikan ketika sedang bersama anak. Pada waktu makan bersama, rekreasi dan waktu-waktu lainnya.

2. Berikan waktu untuk anak
Berilah waktu untuk menemani anak. Kita bisa menemani anak ketika mereka sedang bermain.Menemani anak ini akan membangun persahabatan. Jadi tidak sekedar hanya hubungan orang tua dan anak. Persahabatan yang terjalin antara anak dan orang tua ini maka akan mendekatkan perasaan terutama ikatan emosional. Hubungan emosional ini yang akan membentuk jiwa anak.

3. Membangun kompetisi di dalam keluarga
Untuk menarik dan memberikan tantangan kepada jiwa anak maka kita bisa memberikan rangsangan dengan menerapkan sistem kompetisi. Orang tua bisa membuat kompetisi sederhana dan berikan penghargaan kepada pemenangnya. Tujuannya adalah agar anak memiliki semangat jiwa yang tinggi.

4. Menggembirakan hati anak
Menggembirakan hati anak akan bisa mempengaruhi perkembangan jiwanya. Jangan libatkan anak dalam pertengkaran keluarga dan para orang tua sebaiknya tidak bertengkar di depan anak. Banyak cara untuk menggembirakan hati anak. Menggembirakan hati anak ini juga perlu diperhatikan dengan baik. Mengingat hati anak yang lebih senang dengan hal-hal yang bernuansa ceria dan riang.

5. Berikan pujian kepada anak
Memberikan pujian kepada anak juga bisa membangun jiwanya. Berilah pujian kepada anak ketika anak bisa melakukan hal-hal yang positif. Pujian yang kita berikan kepada anak akan masuk ke dalam perasaan dan emosi anak. Hal inilah yang akan mempengaruhi jiwa anak.

Membangun jiwa anak merupakan tanggung jawab orang tua yang harus diperhatikan dengan baik. Jiwa anak akan tumbuh dewasa apabila diberikan stimulasi dan rangsangan yang cukup. Rangsangan tidak harus menggunakan alat-alat yang mahal. Banyak cara-cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk membangun jiwa anak. Yang terpenting adalah memberikan waktu dan menemani anak. Jiwa anak harus dibentuk sejak anak usia dini.

(Dikutip dari berbagai sumber)