Rabu, 28 Agustus 2013

Waspada Efek Dahsyat Pada Otak Ulah Pornografi


Kerusakan Otak Akibat Pornografi Mirip Mobil Ringsek Akibat Benturan Keras

-KESEHATAN-

Kerusakan otak akibat pengaruh pornografi di mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI), hasilnya sama dengan kerusakan pada mobil saat tabrakan keras. Demikian penjelasan r Elly Risman, psikolog dari Yayasan Kita dan Buah hati Jakarta.

Menurut Elly Risman, Pree Frontal Cortex (PFC) akan rusak ketika anak melihat pornografi. Padahal PFC adalah pusat nilai, moral, tempat di mana merencanakan masa depan, tempat mengatur manajemen diri. Bagian otak alis kanan atas inilah yang menentukan jadi apa seorang anak nantinya. Karena itulah PFC juga disebut direktur yang mengarahkan kita.

“Nah pada saat anak kecil dan melihat pornografi si direkturnya belum bisa melarangnya karena belum matang, maka orangtuanya lah yang harus menjadi direktur bagi si anak, tapi mengapa sekarang orangtua malah memberikan anak gadget, HP, dan akses internet secara bebas?”ucap Elly Risman dalam acara seminar parenting bertema “Tantangan Mendidik Anak di Era Digital” yang diselenggarakan SD Integal Luqman Al Hakim Surabaya belum lama ini.

“Setelah melihat pornografi, maka gambar visual pornografi itu akan dikirim ke otak bagian belakang, disebut juga respondent. Karena respondent ini belum berfungsi maka anak akan kaget,” ujar Elly.

Jika respondent tersenggol maka dia akan mengeluarkan hormon yang namanya dopamin. Dopamin itu akan mengeluarkan zat yang akan membuat anak merasa senang, nikmat,bahagia, dan membuat anak kecanduan, ungkapkanya.

Karena itu, menurutnya candu pornografi itu membuat orang menjadi dissensitifisasi. Gambar porno yang sudah dilihat tidak akan dilihat ulang karena sudah tidak berpengaruh lagi, yang ingin dilihat lagi adalah gambar porno yang lebih dari gambar sebelumnya, karena rasa senstifnya hilang.

Oleh karena itu para pencandu pornografi akan selalu meningkat candunya seperti menaiki tangga, ia ingin lebih, lebih dan lebih lagi.

“Ketika anak melihat satu kali pornografi maka dia ingin dua, tiga, empat kali lagi,” ujar Elly Risman. Ketika gambar pornografi sering melewati PFC, maka bagian yang menyimpan moral dan nilai, membuat perencanaan hidup ini, akan menciut, mengecil dan akibatnya dorongan seks akan tidak terkendali , karena mata tidak bisa ditahan, otak menjadi rusak dan ketagihan seks.

“Proses melihat pornografi dengan bersetubuh sama, jadi anak yang melihat pornografi mereka bersetubuh dengan gambar –gambar,” ujar Ibu yang pernah mengikuti pelatihan parenting di USA ini.

Menurutnya selain hormon dopamin yang berproduksi hormon norepinephrine juga akan keluar. Hormon norepinephrine berfungsi sebagai pembeku memori kenangan yang detail.

Seperti seorang istri dengan bagian-bagian-bagian tertentu suaminya, begitu pun sebaliknya. Hormon norepinephrine biasanya keluar setelah bersetubuh. Selain norepinephrine, otak juga akan mengeluarkan hormon oksitoksin. Ini adalah adalah hormon mawadah wa rahmah. Hormon yang mengikat antara suami dan istri.

Tapi jika anak yang bersetubuh dengan gambar maka hormon ini akan mengikat anak tersebut dengan gambar porno yang telah dilihatnya. Makan anak dan orang dewasa yang sudah candu pornografi maka susah menyapihnya.

”Nah setelah mencapai klimaks, maka akan keluar hormon serotonin, hormon ini yang membuat relax dari ujung rambut sampai ujung kaki,” ujarnya.

Karena itu, ia berharap pada orangtua menjaga anak-anak agar otak mereka tidak rusak sebelum kesiapan peran seksual yang telah diciptakan Allah Subhanahu Wata’ala untuk mereka telah siap dan halal.

Menurutnya, begitulah jahatnya bisnis pornografi menjadikan anak sebagai sasaran tembak empuk, karena mereka ingin anak itu rusak dan menjadi pelanggan pornografi seumur hidup.

Aktivitas Pacaran

Selain pornografi yang mengaktifkan hormon seksual, termasuk di dalamnya adalah aktivitas pacaran. Karena itu, ia sangat menyayangkan film-film remaja saat ini begitu vulgar mengajak anak untuk berpacaran dan berhubungan seks secara bebas. Karena itu, kewaspadaan orangtua terhadap serangan pornografi sangat di harapkan.

”Jangan hanya mengaharap kepada sekolah yang mengajari nilai-nilai agama pada anak, namun orangtua harus berperan aktif membangun moral agama pada diri anaknya sendiri, ” ucapnya.

Kembalikan peran Ibu dan Ayah pada tempatnya. Dan para orangtua harus lebih dulu hadir dalam kehidupan anaknya, bukan mereka yang punya kepentingan bisnis pornografi yang hadir dalam kehidupan anak-anaknya. Sebab anak-anak yang jiwanya selalu merasa sendiri, booring, stress, dan lelah akan sangat gampang dimasuki oleh industri pornografi.

-BERITA&ISLAM-
Oleh :Samsul Bahri/Hidayatullah

Minggu, 25 Agustus 2013

Halal Bi Halal SDIT As-Shidiiqi 2013

Ibu Kepala Sekolah, Rita Fitria sedang memberi-
kata sambutan Halal Bi Halal
Sabtu (24/08), SDIT As-shidiiqi Kota Jambi mengadakan halal bi halal bersama para walimurid dan seluruh perangkat sekolah. Acara ini adalah agenda tahunan sekolah, yang mana bertujuan untuk mempererat tali silaturahim antar guru dan walimurid, hal ini perlu dibangun agar sinergitas guru dan walimurid terus terbangun.

Acara ini langsung dibuka oleh kepala sekolah SDIT As-shidiiqi Kota Jambi, Ibu Rita Fitria. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa untuk membangun sekolah dan SDM-nya perlu ada kerjasama dua belah pihak (guru-walimurid), karena cita-cita memiliki generasi yang sholeh-sholehah tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tapi orangtua juga harus memiliki tanggung jawab yang sama, kalau investasi seorang pendidik di akhirat dari ilmu yang diberikan, sedang orangtua investasi akhiratnya adalah terbina dan terciptanya anak-anak yang sholeh.

Dalam acara ini diisi Tausyiah oleh Ustadz Abdul Rozak, LC, dan diteruskan serah terima jabatan ketua komite lama dengan yang baru, dalam hal ini ketua komite lama Bapak Supawaluddin mendapat kenang-kenangan dari sekolah yang diberikan langsung oleh Pengawas Sekolah, Ibu Ir. Anti Yosefa.(AAM)

Senin, 19 Agustus 2013

Tips Menangani Sifat Konsumtif Anak

Di zaman yang serta instan ini, banyak sekali godaan yang ditawarkan oleh berbagai macam produk globalisasi seperti aksesori, pakaian, makanan dan teknologi yang canggih yang semakin mewarnai hari-hari kita. orang yang bijak, pastilah mengerti keuangannya dan bisa tahan terhadap berbagai macam produk yang menggiurkan. Namun jika tidak, maka anda akan tergoda untuk membeli dalam jumlah banyak. Dari hal inilah anda akan memiliki sifat konsumtif.

Konsumtif sendiri sering dikaitkan dengan pemborosan karena akan memerlukan uang yang tidak sedikit untuk membeli dan mengoleksi barang mahal. Jika anda memiliki sifat konsumtif, anak pun bisa bergaya konsumtif seperti halnya orangtua. Seperti pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Anak yang memiliki sifat konsumtif pasti sangat membingungkan orang tua.

Hal ini terjadi karena tempat pendidikan dan pembangunan karakter seorang anak selain di sekolah dan masyarakat adalah di rumah.

Untuk menghindari sekaligus mengurangi kebiasaan yang kurang baik, sebaiknya anda dapat mengajarkan cara sederhana dengan menghargai hasil jerih payah orangtua dengan cara berikut:

1. Tanamkan sifat bijak ketika membeli sesuatu
Ajarkanlah anak Anda untuk bijak menggunakan uangnya. Dengan mengajarkan anak untuk tidak langsung menghabiskan uang tabungannya, dan menabung kembali uang kembalian usai membeli barang yang ia inginkan.

Selain itu, karena tidak mudah membedakan kebutuhan dan keinginan, ajarkanlah anak untuk lebih mengerti mana yang menjadi prioritas serta hal-hal seperti apa yang dijadikan prioritas. Kemudian bikinlah target guna mendapatkan hal yang akan dibelinya.

2. Diskusikan barang apa yang ingin anak beli
Berkomunikasilah dengan anak mengenai uang yang akan ia belanjakan, dengan memberikan pengertian hal lain apa yang dapat ia dapatkan dengan uang yang ia miliki.

Contoh saja ketika si anak ingin mainan, bicarakan kepada anak. Dengan harga bonekanya yang sekian, dia bisa mendapatkan berapa banyak makanan yang dapat ia bagi dengan teman-teman.

3. Ajarkan menabung di bank
Ajarkanlah anak menabung di bank. Karena dengan menabung di bank anak dapat lebih mengerti bahwa dengan menabung, ia akan mendapatkan hadiah atau reward yang lebih selain hanya dapat membeli barang yang diinginkan.

4. Mengontrol uang
Menabung dan mengontrol uang adalah hal yang penting agar anak tidak konsumtif. Perilaku menabung sendiri dapat mulai diterapkan mulai dari anak dapat berjalan. Bermula dari orang tua yang mengenalkan uang kepada anak, kemudian ajarkan anak untuk memasukan uang koin ke dalam celengan.

Setelah anak sudah mulai mengerti nilai uang, ajarkanlah anak untuk mengontrol uang. Dengan mengajarkan untuk membagi-bagi uangnya dalam tiga tempat penyimpanan, yaitu: uang yang untuk ditabung, disimpan untuk digunakan dalam jangka pendek, uang untuk diamalkan. Hal ini juga dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa menabung itu membosankan, dan anak juga tahu mana uang yang bisa ia belanjakan, mana yang harus ditabung dan mana yang harus ia amalkan .

Namun ingat, sebelum anda menerapkan hal ini pada anak, cobalah anda bercermin dan mengoreksi apakah anda seorang konsumtif. Jika sudah cobalah kurangi hal tersebut karena akan sama saja jika anak sudah menerapkan sifat hemat namun anda tidak menjadi contoh yang baik bagi anak. (Ust. AAM)

(Disadur Dari Berbagai Sumber)

Jumat, 16 Agustus 2013

Semangat Hari Pertama Sekolah

Ust. Ery Afriant saat memberikan tausyiah kepada anak-anak
Hari ini Jum’at (16/8) seluruh civitas akademika SDIT AS-SHIDIIQI Kota Jambi mulai masuk sekolah setelah menjalani libur panjang Ramadhan dan Idul Fitri selama 15 hari.
Agenda hari pertama ini diisi dengan kegiatan halal bi halal guru bersama para siswah dan bersih-bersih kelas dan lingkungan sekolah dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Republik Endonesah yang ke 68.

Para siswa tampak begitu antusias menjalani hari pertama sekolah paska liburan panjang kali ini. Aldis Yudha Gempita salah satu siswa kelas 6 A tampak begitu semangat dan siap menghadapi aktivitas normal sebagai pelajar

“Ana senang ustadz sudah mulai masuk sekolah lagi, biar bisa siap-siap mengikuti pelajaran yang akan ana jalanin, biar nanti bisa lulus dengan hasil yang baik, liburan itu menjenuhkan.” Ujarnya

Dalam hal ini wakepsek bagian kesiswaan Ustadz Ery Afrianto berpesan kepada para siswa agar nilai ramadhan dan idul fitri jangan sampai memudar, isi hari-hari dengan kerukunan antar siswa, adik kelas menghormati kakak kelas, kakak kelas menyayangi adik kelas dan saling menghormati satu sama lain dalam keluarga besar SDIT AS-SHIDIIQI, karena momen silaturahim dan maaf-memaafkan bukanlah momen sekali lewat.

Berharap pesan yang disampaikan Wakepsek kita bisa kita implementasikan dalam pergaulan sehari-hari di lingkungan sekolah.

SEGENAP KELUARGA BESAR SDIT AS-SHIDIIQI MENGUCAPKAN “Minal A’idin Wal Fa-idzin” Mohon Maaf Lahir dan Bathin Kepada Seluruh Wali Murid SDIT AS-SHIDIIQI Kota Jambi